7 October 2013

MACAM-MACAM REFLEK PADA BAYI


Reflek bayi

     Bayi memilki reflek saat lahir yang membantunya untuk menyusuaikan diri hidup diluar rahim. Salah satu yang terpenting adalah reflek menghisap. Ketika bibir tersentuh, bayi akan langsung melakukan gerakan menghisap menyentuh mulut-mulut langit bayi. Semakin mengintensifkan reflek hisapan . Jika ibu menyentuh pipi bayi ,dia akan menghadap ke arah itu dan membuka mulutnya untuk menghisap itu disebut reflek dasar. Reflek menghisap dan dasar bekerjasama menyentuh bayi menyusui pada ibunya sejak lahir. Refleks menarik lain disebut reflek moro atau reflek kejut. Jika bayi tiba-tiba mendengar suara keras atau dianggkat dengan kasar, dia akan terkejut dan mengayunkan kedua tanganya dengan cepat kemungkinan akan terjai reflek mnggenggam. Bayi akan langsung menyambar dan menggenggam dengan erat benda seperti jari atau benda serupa kekuatan genggaman BBL luar biasa kuat. Selain reflek ini masih banyak lagi reflek lainnya. Seperti macam-macam reflek dibawah ini


Refleks Bayi Baru Lahir :
1. Refleks Moro
Jika bayi dikagetkan oleh suara keras, gerakan mendadak atau seperti memeluk bila ada rangsangan, cahaya atau posisi secara mendadak, seluruhtubuhnya bereaksi dengan gerakan kaget , yaitu gerakan mengayunkan/merentangkan lengan dan kaki seolah ia akan meraih sesuatu dan menariknya dengan cepat ke arah dada dengan posisi tubuh meringkuk seperti berpegangan dengan erat, mendorong kepala ke belakang, membuka mata, dan mungkin menangis.
Terjadi pada usia 1-2 minggu dan akan menghilang ketika berusia 6 bulan

2. Reflek Rooting
Jika seseorang mengusapkan sesuatu di pipi bayi, ia akan memutar kepala ke arah benda itu dan membuka mulutnya. Refleks ini terus berlangsung selama bayi menyusu.
Refleks mengisap (sucking)

3. Refleks Swallowing
Muncul ketika benda-benda yang dimasukkan kedalam mulut, seperti puting susu ibu dan bayi akan berusaha menghisap lalu menelan. Proses menelan ini yang disebut reflek swallowing.
Reflek ini tidak akan hilang

4. Reflek Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.

5. Reflek Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup.

6. Reflek Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat

7. Refleks tonic neck
Ketika kedua tangan bayi diankat, bayi akan berusaha mengankat kepalanya Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek initerus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami gangguan pada neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.

8. Refleks tonic Labyrinthine / labirin
Pada posisi telentang, reflek ini dapat diamati dengan menggangkat tungkai bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat, kemudian jatuh. Reflek ini akan hilang pada usia 6 bulan

9. Refleks palmar grasping
Bayi baru lahir menggenggam/merenggut jari ibu jika ibu menyentuh telapak tangannya. Genggaman tangan ini sangat kuat hingga ia bisa menopang seluruh berat badan jika ibu mengangkatnya dengan satu jari tergenggam dalam setiap tangannya. Gerakan refleks ini juga terdapat ditelapak kaki yang melengkung saat di sentuh. Gerakan refleks ini hilangs etelah beberapa bulan. Ia harus belajar menggenggam dengan sengaja.Menurun setelah 10 hari dan biasanya menghilang setelah 1 bulan.Untuk gerakan kaki berlanjut hingga 8 bulan

10. Refleks Crawling 
Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, iamembentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya

11. Refleks Stepping (berjalan dan melangkah)
Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akan melihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut. Refleks berjalan ini akan hilang dan berbeda dengan gerakan berjalan normal, yang ia kuasai beberapa bulan berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap sekitar 2 bulan

12. Reflex Babinski
Jari-jari mencengkram/hiperekstensi ketika bagan bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan

13. Refleks blinking
Jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutupatau dia akan mengerjapkan matanya

14. Refleks yawning
Yakni refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar, biasanya kemudian disertai dengan tangisan

15. Reflek Plantar 
Reflek ini juga disebut reflek plantar grasp, muncul sejak lahir dan berlangsung hingga sekitar satu tahun kelahiran. Reflek plantar ini dapat diperiksa dengan menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka jari -jarikakinya akan melekuk secara erat 

16. Reflek Swimming 
Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam yang berisi air, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.Reflek ini akan menghilang pada usia empat sampai enam bulan. Reflek ini berfungsi untuk membantu bayi bertahan jika ia tenggelam. Meskipun bayiakan mulai mengayuh dan menendang seperti berenang, namun meletakkan bayi di air sangat berisiko. Bayi akan menelan banyak air pada saat itu

17. Reflek Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan. bayi merespon dengan mendorongnya keluar.
harus menghilang pada usia 4 bulan

18. Reflek Startle
Suara keras yang tiba – tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku tangan tetap tergenggam

19. Neck – righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis

20. Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak ke arah sisi yang terstimulasi

21. Reflek batuk dan bersin :
reflek ini timbul untuk melindungi bayi dan obstruksi pernafasan

22. Reflek leher asimetrik tonik
Caranya : baringkan sekecil , lalu miringkan kekiri misalnya .
reaksi : tangan kiri bayi akan merentang lurus keluar dan tangan kanannya akan menekuk kearah kepala atau muka

23. Reflek mempertahankan diri (breathing reflek): 
menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang 
fungsi : menyediakan O2 dan membuang O2


Download Game dan Software menarik 

29 July 2012

Posisi Telinga Saat Bertelepon dan Hubungannya Dengan Penyakit

       Jakarta - Hasil penelitian terbaru dari WHO mengungkapkan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform.

Hal tersebut diumumkan oleh organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), seperti dikutip detik.com dari CNN, Rabu (1/6/2011).


   Sekedar membagi pengalaman saya saja. Saya menyadari hal ini ketika membaca artikel dari sebuah forum yang ternama, dan ketika itu pula saya berfikir secara logika ternyata benar juga. langsung saja saya jelaskan...



  • Kenapa bertelepon saja perlu diperhatikan? 

    Jelasnya seperti ini, saat keadaan normal atau biasanya kita berkomunikasi atau berbicara dengan otomatis kedua telingan kita ikut mendengarkan. Dengan kata lain otak kanan dan kiri kita bekerja secara bersama-sama sebelum kita membuat sebuah keputusan. 

  • Kenapa demikian? 

    Secara detailnya otak kanan dan kiri mempunya fungsi sendiri-sendiri yaitu terkait dengan logika dan juga perasaan.

  • Jadi apa hubungannya dengan posisi bertelepon?

  Kebanyakan orang saat bertelpon menggunakan telinga kanan, hal ini dilakukan tanpa kesadaran kita. Coba kita ingat-ingat dan bayangkan dahulu. 
Pada dasarnya telinga kanan berhubungan langsung dengan otak kiri kita yang berkaitan langsung dengan logika, dan segala keteraturan yang ada. Singkatnya kita seperti "dipaksa" untuk berfikir selama bertelpon. Hal ini yang menyebabkan kita "bosan" ketika bertelpon dalam durasi yang lama.
    Mulai sekarang kita coba meletakkan telpon pada telinga kiri. Rasakan perbedaannya, apakah ada perbedaan dari yang sebelumnya. Mungkin kita akan lebih lancar dalam melakukan komunikasi, pembicaraan jadi lebih mengalir dan lebih santai. 
Kalau masih ragu dengan hal itu, boleh membuktikan dengan memindahkan dari kanan ke kiri atau sebaliknya.




8 CARA UNTUK MENGURANGI BAHKAN MENANGKAL RADIASI PONSEL

  1. Gunakanlah headset :::  Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi ponsel. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat dengan otak.  
  2. Speakerphone :::  Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel di kepala ketika bertelepon. Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah.
  3. Sudut ruangan :::  Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang sempit/kecil seperti lift.
  4. Jangan selalu menempel :::  Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan, namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan selalu nempel dengan ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana.
  5. Diam saat Menelpon :::  Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan. Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS). Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi.
  6. Kurangi bluetooth dan headset wireless :::  Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi ponsel. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih menggunakan kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di ponsel juga jangan terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.
  7. Casing penahan radiasi :::  Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan casing berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran radiasi yang berasal dari ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda bisa mencarinya di pertokoan.
  8. Gunakan dua telinga :::  Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya, selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk meminimalisir radiasi yang terpancar. Ini adalah cara untuk mengurangi salah satu otak kita bekerja belebihan.
    Semoga informasi diatas berguna untuk kita semua. Ini adalah pengalaman yang saya dapatkan sebelumnya. Mungkin saja anda mulai berfikir setelah membaca semua yang diatas, saat itu pula anda teringat hal-hal yang berkaitan dengan menelpon. Saya sendiri tidak tahu apakah anda semua mau menerepakan hal-hal yang ada diatas, kalau memang anda semua mengerti dan mulai menyadarinya boleh berkomentar dibawah, sebelum anda berkomentar boleh untuk membantu blog ini agar lebih maju dengan meng"klik" iklan yang ada diatas. Terimakasih sudah berkunjung disini.