Nyeri pada disfungsi TMJ dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain: adanya hiperfungsi atau disfungsi dari system musculoskeletal (otot, ligamen) yang berkaitan dengan TMJ, hiperfungsi ini dapat diakibatkan dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan seseorang seperti mengerat gigi, sering menguap, mengunyah pada satu sisi, faktor degenerasi pada TMJ dapat menimbulkan gangguan fungsi TMJ disebabkan adanya pembebanan yang terus menerus, faktor maloklusi gigi terutama pertumbuhan gigi geraham belakang yang tidak normal dapat menyebabkan desakan yang terus menerus serta adanya kelainan anatomi rahang dapat berakibat menimbulkan rasa nyeri pada TMJ.
Pada diskus artikularis dapat terjadi aktifitas pergeseran yang meningkat sehingga diskus mengalami over use menyebabkan fleksibilitas diskus menurun , bila hal ini berlanjut dapat menyebabkan terjadinya ruptur atau inflamasi discus yang menyebabkan timbulnya nyeri.
Pada otot terjadi hipertonus sebagai reaksi dari hiperfungsi system musculoskeletal tersebut yang dapat menyebabkan hipertonus / spasme otot atau hipotonus yang dapat menyebabkan terjadinya kelemahan otot dan inflamasi yang dapat menyebabkan timbulnya nyeri.
Ligamen-ligamen yang berhubungan dengan TMJ juga akan mengalami kekakuan sebagai akibat penekanan-penekanan dari kontraksi otot yang menyebabkan fleksibilitas dari ligamen-ligamen tersebut akan berkurang atau menurun dapat menimbulkan kekakuan hipomobile yang berakibat terjadi kontraktur serta menimbulkan laxity hipermobile yang berakibat terjadi ruptur dan dapat menimbulkan rasa nyeri.
Pada saraf sensasi nyeri ditimbulkan karena adanya iskhemia lokal sebagai akibat dari adanya hiperfungsi kontraksi otot yang kuat dan terus menerus atau mikrosirkulasi yang tidak adekuat sebagai akibat dari disregulasi sistem simpatik dimana dengan adanya aktifasi berlebihan pada sistem saraf simpatis akan menimbulkan mikrosirkulasi yang berakibat nutrisi pada jaringan berkurang sehingga menyebabkan iskhemik pada jaringan tersebut maka akan terjadi nyeri.
Modalitas fisioterapi memiliki berbagai macam atau jenis, salah satunya adalah Ultra Sonik (US), merupakan alat yang memiliki gelombang ultra sonik yaitu gelombang suara yang di peroleh dari getaran yang memiliki frekwensi 0,1 hingga 5 M Hz. Gelombang ini dapat di kelompokkan menurut fungsinya dengan frekwensi dan intensitas masing-masing (Lehmaun 1990), untuk terapetik physical medicine and rehabilitation dipakai frekwensi 0,75 s.d 3 M Hz dan intensitas 0.1 s.d 5 W/cm².
Efek fisiologi dari US adalah:
Meningkatkan extensibilitas colagen dari tendon, kapsul sendi dan scar tissue
- Meningkatkan konduksi syaraf motor maupun sensor dengan meningkatkan ambang rangsang rasa nyeri
- Mempengaruhi aktivitas kontraktil otot rangka, mengurangi aktivitas muscle spindle, mengurangi spasme otot yang secara sekunder menyebabkan nyeri.
- Meningkatkan aliran darah
Sedangkan implikasi kliniknya adalah:
- Mempermudah stretching dan meningkatkan ROM dari tendon, kapsul sendi dan kontraktur akibat jaringan parut
- Mengurangi nyeri
- Mengurangi spasme otot
- Menurunkan peradangan kronik, mengurangi spasme otot.
Dengan efek fisiologis beserta implikasi klinisnya maka diharapkan US akan dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri pada TMJ.
Mobilisasi roll slide.
Gerakan permukaan tulang pada sendi bervariasi dan merupakan kombinasi antara rolling, sliding dan spinning. Kombinasi roll-slide pada sendi merupakan gerakan fisiologis dari TMJ dimana pada saat membuka mulut atau depresi terjadi gerakan traksi ke caudal dan translasi ke anterior, sedangkan pada saat menutup mulut terjadi gerakan translasi ke posterior dan kompresi kearah cranial. Semakin rata permukaan sendi semakin besar gerakan slide pada suatu hubungan antara tulang jika terjadi gerakan, semakin tidak rata permukaan sendi semakin besar gerakan roll pada suatu hubungan antara tulang jika terjadi gerakan.
Ketika otot secara aktif berkontraksi menggerakkan tulang, otot akan mengontrol gerakan slide pada permukaan sendi, misalnya gerakan traksi ke caudal selama membuka dan menutup mulut yang melibatkan otot-otot masseter, pterygoideus medial dan temporalis. Jika fungsi ini berkurang akan timbul abnormalitas mekanik sehingga terjadi disfungsi pada sendi TMJ.
Sumber : http://physio.esaunggul.ac.id
No comments:
Post a Comment